Selasa, 25 Januari 2011

Komentar di Media Massa (3)



PENINGKATAN KOMPETENSI GURU MENJADI SEBUAH KEHARUSAN Print E-mail
Pos Kupang,  10 January 2011  
Peningkatan kompetensi guru menjadi sebuah keharusan yang perlu segera dilakukan, karena hal itu akan ikut memacu peningkatan mutu kelulusan dari berbagai lembaga pendidikan yang ada di Nusa Tenggara Timur.

Selain itu, mata pelajaran dengan konteks lingkungan fisik, budaya dan ekonomi merupakan strategi yang efektif dalam menanamkan isi mata pelajaran dalam diri peserta didik yang perlu diterapkan dalam proses belajar mengajar di lingkungan sekolah.

Demikian benang merah pendapat pakar kurikulum pada Balitbang Kementerian Pendidikan Nasional Dr S Belen, staf khusus Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Ir Anton Doni MSc dan Dr Karolus Kopong Medan SH MHum, dan Pembantu Dekan I Fakultas Hukum Universitas Nusa Cendana Kupang dalam sebuah perbincangan di Kupang, Jumat.

Menurut Kopong Medan, masalah peningkatan kompetensi guru serta pembaruan sistem dalam metode atau konteks belajar mengajar itu pernah dibicarakan oleh timnya dalam sebuah seminar di Waiwerang, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, pekan lalu.

Belen mengatakan penerapan sistem belajar mengajar sebagai strategi belajar di lingkungan sekolah, maka para guru perlu dilengkapi berbagai pengetahuan mengenai metode tersebut dari berbagai sumber dan keterampilan melalui berbagai pelatihan.

"Sejauh ini, penerapan strategi belajar mengajar yang efektif bagi para guru di NTT masih jauh dari harapan, sehingga peningkatan kompetensi guru menjadi sebuah keharusan yang perlu segera dilakukan," katanya.

Menurut Anton Doni, penerapan strategi belajar mengajar ini perlu didukung oleh lingkungan struktural seperti kepala sekolah, pengawas, pengelola UPT (unit pelaksana teknis), dan dinas pendidikan dan kebudayaan.

"Berdasarkan pengalaman paran guru di Flores Timur yang terekam dalam seminar di Adonara, lingkungan struktural ini masih menunjukkan peran yang terlalu terbatas dalam mempromosikan penerapan strategi belajar mengajar yang handal di lingkungan sekolah," katanya.

Karena itu, diperlukan kebijakan yang lebih tegas dan usaha pemberdayaan yang lebih intensif terhadap para pejabat yang sangat menentukan perkembangan kualitas proses belajar mengajar di lingkungan sekolah.

Kopong Medan menambahkan persoalan lain yang dihadapi dunia pendidikan dewasa ini adalah alokasi anggaran untuk pendidikan lebih dititikberatkan pada pembangunan fisik, sementara upaya untuk meningkatkan kualitas pendidik, nyaris terabaikan.

Belen menambahkan, inovasi-inovasi dalam proses belajar mengajar dan inovasi lembaga pendidikan pada umumnya diharapkan dapat meningkatkan secara signifikan kualitas pendidikan di NTT, sehingga dapat menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki daya saing di tingkat nasional.

"Daya saing SDM itu mencakup aspek-aspek seperti kualitas akademik, kualitas karakter, dan kualitas dunia kerja. Sejauh ini, NTT masih kurang bersaing dalam ketiga aspek tersebut walaupun beberapa aspek kualitas sudah cukup baik seperti kualitas karakter," ujarnya.

Ia menambahkan reformasi pendidikan harus berlangsung dengan kecepatan yang jauh lebih tinggi, karena posisi daya saing yang terlalu rendah dalam berbagai indikator.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar